
Senin, 14 Juni 2025. Civitas Akademika MTs Minat Kesugihan mengawali kegiatan awal tahun pelajaran dengan tahlil bersama. Kegiatan tahlil dilakukan dengan penuh khidmat dan tenang.
Semua rangkaian tahlil bertujuan untuk media penyambung bagi seluruh warga MTs MINAT Kesugihan agar selalu mengingat Allah SWT dalam menyambut Tahun Pelajaran 2025-2026.
Kegiatan tahlil diikuti oleh siswa siswi kelas 8 dan 9, sementara kelas 7 mengikuti rangkaian kegiatan Matsama (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah).
Kegiatan tahlil ini juga bertujuan untuk merefresh atau mengawali seluruh kegiatan sebelum dimulai kegiatan belajar mengajar. Acara ini di pimpin oleh Bapak Ky. Khanifuddin Khizam dengan pembacaan doa dan tahlil, kemudian acara diisi oleh Bapak Kepala Madrasah, Bapak Musyafa, S.Pd.I untuk memberikan sepatah dua patah kata yang memotivasi.
Beliau menyampaikan beberapa hal penting seputar kewajiban berilmu.
“kewajiban paling utama ketika beragama adalah harus berilmu”
Artinya bahwa tanpa belajar berarti sama saja dengan meninggalkan kewajiban. belajar lebih utama dibandingkan dengan sholat sunah. Bukan berarti sholat sunah tidak baik, namun jika sanggup melaksanakan sholat sunah, seharusnya bisa pula melaksanakan kewajiban belajar dengan baik. Semua itu membutuhkan proses. Sebuah cita-cita jika tanpa disertai belajar maka akan dipenuhi dengan kegelapan. Apalagi jika yang bercita-cita sebagai seorang Ulama. Menjadi seorang ulama syaratnya harus belajar. Begitu juga ketika mengejar akhirat, harus wajib belajar. Menjadi seorang Dokter pun harus belajar, jika tidak berilmu seorang Dokter akan membahayakan pasiennya. Seorang Petani yang akan menanam padinya juga perlu belajar. Petani tidak asal menanam benih ditempat sembarangan, semua ada ilmunya. Oleh karena itu, belajar mencoba sesuatu dan terus berusaha mengembangkannya adalah salah satu hal yang penting untuk dijalani.
Sebagai seorang guru sekalipun, jika tidak tahu maka wajib belajar mencari tahu ilmunya. Apalagi bagi seorang murid, maka kewajiban belajar murid harus disertai dengan manajemen waktu yang baik, belajar disiplin, dan yang utama belajar memusatkan memori.
Selain membahas tentang pentingnya kewajiban belajar, Bapak Musyafa juga menjelaskan tentang iman, dimana makna dari iman itu bukan hanya sekedar percaya, karena kata percaya itu hanya secara harfiah saja. Makna dari iman itu sendiri adalah membawa pada aktivitas apapun yang berlandaskan dengan ibadah kepada Allah SWT.
Acara diakhiri dengan pengumuman-pengumuman yang diisi oleh Waka Kesiswaan, Bapak Hilal Musoli, S.Pd, M.Pd.
